Bekasi adalah salah
satu nama daerah di provinsi Jawa Barat. Nama Bekasi sendiri berasal dari kata Pada
zaman kolonial Hindia-Belanda, Bekasi ditulis dengan Bacassie. Kata tersebut
pernah ditemukan pada sebuah plang di Stasiun Lemah Abang, Kecamatan Cikarang
Utara. Bekasi pun terbagi dua wilayah yaitu Kota dan Kabupaten. Kota Bekasi
berdiri pada tahun 1997 sedangkan Kabupaten Bekasi berdiri pada tahun 1950 yang
sebelumnya bernama Kabupaten Jatinegara. Wilayahnya mencakup Jatinegara,
Klender, Pondok Kopi dan juga Cipinang.
Neneng Hasanah Yasin
adalah bupati perempuan pertama dan yang termuda di Kabupaten Bekasi. Saat
dilantik tanggal 14 Mei 2012, Neneng berusia 31 tahun, 8 bulan. Bekasi
mempunyai tokoh serupa Robin Hood. Namanya Entong Tolo, seorang pencuri yang
menyerahkan hasil curian ke rakyat miskin.
Kawasan Industri di Kabupaten Bekasi merupakan yang terbesar di Asia Tenggara dengan jumlah kurang-lebih 4.000 perusahaan dari berbagai negara.
Jika dilihat dari Google Earth, Kompleks Perkantoran Kabupaten Bekasi berbentuk segilima atau pentagon. Simbol pentagon memiliki makna keseimbangan.
Kawasan Industri di Kabupaten Bekasi merupakan yang terbesar di Asia Tenggara dengan jumlah kurang-lebih 4.000 perusahaan dari berbagai negara.
Jika dilihat dari Google Earth, Kompleks Perkantoran Kabupaten Bekasi berbentuk segilima atau pentagon. Simbol pentagon memiliki makna keseimbangan.
President University di
Kota Jababeka, Cikarang Utara adalah universitas swasta termahal di Indonesia.
Menurut sebuah survei, biaya per semester bisa mencapai Rp25 juta.
Bukti luasnya wilayah Kabupaten Bekasi dulu adalah adanya nama Jalan Bekasi Timur dan Bekasi Barat di Cipinang dan Pondok Kopi. Bekasi mempunyai bahasa tersendiri yaitu Bahasa Bekasi yang dipengaruhi Bahasa Betawi dan Sunda. Etnis Betawi dan Sunda adalah penduduk asli di Kabupaten Bekasi. Di Gedung Juang ’45 Tambun Selatan terdapat bunker yang terhubung ke Stasiun Tambun. Menurut sejarawan dan antropolog Betawi, Ridwan Saidi, Bekasi dulu menjadi pusat Kerajaan Segara Pasir di zaman pra-sejarah.
Bukti luasnya wilayah Kabupaten Bekasi dulu adalah adanya nama Jalan Bekasi Timur dan Bekasi Barat di Cipinang dan Pondok Kopi. Bekasi mempunyai bahasa tersendiri yaitu Bahasa Bekasi yang dipengaruhi Bahasa Betawi dan Sunda. Etnis Betawi dan Sunda adalah penduduk asli di Kabupaten Bekasi. Di Gedung Juang ’45 Tambun Selatan terdapat bunker yang terhubung ke Stasiun Tambun. Menurut sejarawan dan antropolog Betawi, Ridwan Saidi, Bekasi dulu menjadi pusat Kerajaan Segara Pasir di zaman pra-sejarah.
Kota Bekasi sendiri
kini pun tidak kalah menarik, mengapa? Karena kota Bekasi sendiri sudah
bertransformasi. Dari sarana dan prasarana yang mulai berangsur – angsur memperlihatkan
kemajuannya. Stadion kota Bekasi yang baru saja di renovasi dan berubah nama
menjadi Stadion Patriot Candrabaga. Simbol kota bekasi yaitu
A. Bambu
runcing lima yang memiliki dua makna yaitu; 1. Melambangkan hubungan vertikal
Makhluk dengan Khaliknya yang mencerminkan masyarakat Bekasi yang religius. 2.
Melambangkan semangat patriotism rakyat Bekasi dalam merebut dan mempertahankan
kemerdekaan Bangsa dan Negara sehingga Bekasi menjapat predikat sebagai Kota
Patriot.
B. Perisai
segi lima melambangkan ketahanan fisik dan mental masyarakat Bekasi dalam
menghadapi segala ancaman, gangguan dan tantangan dari manapun.
C. Segi
empat melambangkat Prasasti perjuangan Kerawang Bekasi.
D. Pilar
batas wilayah
E. Padi
dan buah – buahan melambangkan jumlah kecamatan dan kelurahan pada saat
membentuk Kota Bekasi
F. Tali
simpul sepuluh yang mengikat ujung tangkai padi dan buahbuahan melambangkan
tanggal hari jadi, tiga buah anak tangga penyangga Bambu Runcing melambangkan
bulan Hari Jadi Kota Bekasi
G. Dua
Baris gelombang laut atau riak air melambangkan dinamika masyarakat dan pemerintah
daerah yang tidak akan pernah berhenti membangun Daerah dan Bangsanya.
Source: www.bekasikota.go.id
Source: www.bekasikota.go.id


