Dalam
sebuah film THE HELP, menceritakan kisah para pembantu rumah tangga disebuah
kota bernama Mississippi dimana terlihat sekali “rasis” antara majikan dengan
pembantu tersebut, mukan hanya karena mereka seorang pembantu melaikan karena
para pembantu tersebut berkulit hitam atau negro. Seorang wanita kelahiran
1911, tepatnya di Chickasaw, Piedmont Plantation bernama Aibileen pembantu dari
keluarga Leefolt. Aibileen selain mengurus rumah, ia juga mengurus anak dari
keluarga tersebut. Wanita tersebut sangat menyayangi anak kecil yang bernama
Mae Mobley. Aibileen selalu berusaha mengajarkan apapun yang positif kepada Mobley
bahkan ia juga memberi sebuah kiasan untuk Mobley ingat bahwa dirinya adalah
sosok yang baik, cerdas dan paling penting dalam hidup siapun yang mengenal
anak tersebut. Minny, seorang wanita negro yang juga berprofesi sebagai
pembantu dirumah Ny. Hilly Holbrook, seorang Presiden Liga.
Ny.
Hilly adalah sosok yang baik untuk dikhalangannya namun tidak bagi dunia
pembantu. Dia memberi kebijakan untuk memisahkan toilet tamu dengan toilet
pembantu. Hanya karena satu masalah (menurut Hilly) soal pembantu yang menggunakan
toilet tamu. Dirinya takut terkena penyakit dari orang negro. Ny. Hilly rela
menahan buang air kecilnya hanya karena toilet rumah Ny. Leefolt dipakai juga oleh Aibileen. Sampai akhirnya Ny.
Hilly memberikan saran untuk membuat toilet khusus untuk pembantu. Mengajukan
RUU Inisiatif Sanitasi Rumah Tangga bahwa setiap rumah warga kulit putih punya
toilet terpisah untuk pembantunya (berkulit hitam) dan telah disetujui oleh
Dewan Rakyat Warga Kulit Putih. Skeeter, seorang editor yang baru saja diterima
diperusahaan The Jackson Journal mendengar pembicaraan Ny. Hilly dengan Ny.
Leefolt berusaha pengalihkan pembicaraan karena dibalik ruangan tersebut
Aibillen mendengar pembicaraan tersebut. Terlihat Skeeter menjaga perasaan
Aibileen. Perbincangan selesai dan Skeeter menuju ke dapur berbincang dengan
Aibileen, editor itu meminta bantuan Aibileen untuk membalas surat untuk kolom
Myran. Setelah perbincangan itu Skeeter meminta maaf atas perbicangan di ruangan
tadi bersama teman-temannya.
Berselang
dari permintaan maaf Skeeter mendengar khotbah dari Pendeta Green, ia jadi
teringat dengan pembantu negronya yang bernama Constantine. Kebetulan Aibileen
adalah teman gereja dari Constantine, sontak Skeeter bertanya apakah
akhir-akhir ini Aibileen bertemu dengan pengasuhnya, Aibileen tidak bertemu
dengan Constantine lalu Skeeter menanyakan apakah Aibileen tau bahwa
Constantine mengundurkan diri dan pergi ke Chicago bersama putrinya Rachel?
Skeeter berusaha menanyakan soal pengauhnya dan nomor telfon namun tepat saat
itu Ny. Leefolt muncul membawa inisiatif dari Ny. Hilly untuk dimasukkan
kedalam Laporan Berkala Liga oleh Skeeter.
Skeeter
bergegas pulang dan langsung mencari ibunya untuk menegaskan apa yang
sebenarnya terjadi pada Constantine bahwa apakah benar pengasuhnya mengundurkan
diri atau ada masalah lain. Ibunya menjawab seperti apa yang Skeeter katakana
kepada Aibileen, namun ia penasaran. Hingga saat makan malam Skeeter bertanya
kepada ayahnya dengan pertanyaan yang sama kepada ibnya tadi siang. Jawaban yang
didapat pun sama, Constantine pergi ke Chicago bersama keluarganya dan Skeeter
tetap tidak percaya akan cerita tersebut. Skeeter menebak ibunya memecat
pengasuhnya itu dan benar saja, ibunya memecat Constantine dengan alas an yang
cukup “rasis”. Skeeter terpukul, ia pergi kepekarangan rumah dan mengingat
masa-masa persama orang kesayangannya yaitu Constantine. Selama 29 tahun
mengasuh Skeeter, Constantine selalu memberikan wejangan-wejangan yang positif
kepada Skeeter dan membuat hati gadis itu senang kembali.
Keesokan
harinya Skeeter menelfon Ny. Stein, ia ingin membuat tulisan yag mengganggu
dirinya tanpa mengganggu orang lain. Skeeter ingin menulis sesuatu dari sudut
pandang seorang pembantu, wanita kulit hitam yang membesarkan anak kulit putih.
Setelah 20 tahun anak itu menjadi bos dan mereka tetap saling menyayangi tetapi
mereka tidak boleh menggunakan toilet tamu dirumah majikannya. Ny. Stein mulai
merasa hal ini menarik meskipun aka nada resiko-resiko besar didalamnya.
Sorenya Skeeters kerumah Ny. Leefolt untuk melanjutkan tugasnya dengan
Aibileen. Disana juga ada Ny. Hilli dan seorang mandor yang siap membangun
toilet dirumah Ny. Leefolt. Skeeter mulai membaakan pertanyaan kolom koran dan
Aibileen menjawab. Skeeter pun juga menanyakan setuatu tentang tulisan yang ia
ajukan kepada Ny. Stein. Skeeter meminta bantuan Aibileen untuk mendapatkan
cerita sebagai seorang pembantu negro. Skeeter mencoba menjelaskan maksud
dirinya mewawancarai Albileen yaitu ia akan menulis buku tentang bekerja untuk
keluarga kulit putih untuk mengetahui pula bagaimana kehidupan di Jackson.
Namun dibalik wawancara itu pasti aka nada kosekuensinya, mungkin saja Ny.
Leefolt akan melakukan hal buruk terhadap Albileen maka ia sedikit ragu dengan
tawaran Skeeter.
Minny,
pembantu kulit hitam di keluarha Ny. Hilly. Ketika menuju malam badai terjadi
di Jackson dan minny agak gelisah karena dia tak bisa menahan buang air
kecilnya. Melongo ke jendela melihat toilet khususnya ada di luar bersama
gemuruhnya angin kencang membuat minny takut. Minny berusaha ingin meminta iin
namun ia tau pasti toilet tamu tiak akan di izinkan untuknya, tetapi ibunda Ny.
Hilly member izin namun dibantah oleh anaknya. Minny mencari cara lalu ia
berpura-pura kedapur untuk mengambil teh. Ny. Hilly curiga dengan Minny, sampai
ia mengikuti dan ketahuan ternyata minny berada di toilet tamu. Minny pun
seketika dipecat dari kediaman Ny. Hilly. Dari bencana badai di Jackson ada 8
warga kulit putih dan 8 negro yang tewas.
Ke
esokannya, Aibee mencoba toilet barunya dan ia terlihat sedikit tidak nyaman
karena keringat yang berlebih. Tidak adanya ventilasi membuat seperti didalam
sebuah kurungan. Aibee bergegas keluar karena Ny. Leefolt memanggil untuk
menjaga putrinya. Menuju sore Aibee dan Yule Mae bertemu dengan Minny, terlihat
Minny membawa sebuah pie namun entah pie itu dibawa kemana. Saat aibee ingin
menaiki bis tiba-tiba skeeter mendatangi Aibee. Skeeter tetap ingin
mewawancarai Aibee. Aibee bercerita singkat atas terjadinya musibah pada
temannya karena ikut pemilihan suara. Aibee merasa takut akan resiko yang
didapat, namun skeeter tetap berusaha membujuk.
Minny,
sore tadi mengunjungi Ny. Hilly membawa sebuah pie lalu ia bercerita kepada
Aibee. Minny memberi tahu kepada Aibee bahwa Ny. Hilly bererita kepada
teman-temannya kalau minny mencuri tempat lilin sehingga minny dipecat olehnya.
Bertolak belakang sekali dengan faktanya. Minny juga member tahu bahwa ia pun
sudah membalas perbuatannya tersebut namun ia tidak bisa menjelaskan kepada
Aibee intinya Minny melakukan hal yang sangat buruk untuk membalas fitnah yang
dilakukan oleh mantan majikannya tersebut. Kini Minny tidak memiliki pekerjaan,
ia pun khawatir akan dibunuh oleh Leroy suaminya dan benar saja Leroy dating
memukuli Minny saat bercerita ditelfon bersama Aibee.
Paginya
siapa yang menduga, ada yang mengetuk pintu rumah Aibee dan ternyata itu
skeeter. Skeeter parker agak jauh dari kediaman Aibee. Nampak grogi wanita
negro itu saat menuangan teh untuk Skeeter karena ini pertama kalinya warga
kulit putih bertamu kerumahnya. Aibee bertanya bagaimana jika skeeter tidak
suka dengan apa yang Aibee katakana tentang kulit putih namun Skeeter menjawab
dengan santai “Ini bukan tentang aku”. Pada akhirnya Aibee mau diwawancarai
dengan syarat namanya bahkan nama majikannya disamarkan mengingat resiko yang
cukup besar untuk kedepannya. Skeeter butuh lebih dari empat sampai lima
pembantu namun Aibee ragu karena sulit untuk mengajak kawan-kawannya untuk
membantu Skeeter. Aibee menecerikan kejadian demi kejadian yang ia alami sampai
kejadian dimana ia harus kehilangan anaknya yang bekerja dengan orang kulit
putih. Anaknya ditelantarkan oleh bos berkulit putihnya di rumah sakit khusus
berkulit hitam, Abiee membawa anaknya pulang sampai akhirnya anaknya meninggal
dihadapannya sendiri. Pengalaman hidup yang pahit dialai Abiee cukup membuat
Skeeter tercengang.
Yule
Mae, pembantu baru dirumah Ny. Hilly. Saat selesai sarapan pagi Yule mencoba
menyampaikan sebuah permintaan kepada keluarga Ny. Hilly, ia meminta uang
pinjaman untuk menyekolahkan anaknya. Sayangnya tidak direspon baik oleh
suaminya Ny. Hilly, ia terlihat bergegas pergi ke kantor namun Ny. Hally
menolak dengan cara halus namun menyakitkan hati Yule. Putri Minny terpaksa
berhenti sekolah untuk membantu kebutuhan keluarga. Putri minny yang bernama
Sugar menjadi pembantu seperti ibunya. Setiap hari Minny pergi tanpa
menadaptkan pekerjaan sehingga selalu disiksa oleh suaminya. Aibee memiliki
kenalan wanita kulit putih dan menjadi majikan Minny sekarang. Ny.Celia Rae
Foote, Minny membantu Ny. Celia belajar lebih baik dari sebelumnya. Wanita
kulit ini terlihat baik sekali dengan Minny. Dirinya membutuhkan Minny untuk melakukan
pekerjaan rumah agar suaminya melihat seolah Ny. Celia sendiri yang
mengerjakannya.
Di
kediaman Ny. Hilly saat membersihkan ruang tengah Yule menemukan sebuah cincin
milik Ny. Hiily. Entah apa yang Yule pikirkan. Saat malam tiba Skeeter telah
tiba dirumah Aibee dn melanjutkan wawancara namun kini tidak hanya Aibee, Minny
pun akhirnya bergabung. Keosokannya Skeeter bertemu dengan lelaki kenalan Ny.
Hilly dan mengajak pergi makan malam bersama namun lelaki itu tidak besikap
baik terhadap Skeeter sehingga ia meninggalkan lelaki tersebut. Skeeter masih
berfokus pada bukunya, entah berita baik atau buruk namun Ny. Stein meminta
dalam cerita tersebut setidaknya ada dua belas pembantu yang terlibat. Aibee
dan minny pun mulai agak pesimis.
Skeeter
diundang saat baby shower Ny. Leefolt, terlihat Ny. Hilly menanyakan kepada
Aibee tentang toilet baru untuk wanita negro tesebut namun Aibee menjawab
dengan sekdikit kekesalan namun ia dapat menahan itu semua. Skeeter pergi ke
dapur menemui Yule untuk mengajaknya namun Yue tidak mau ambil resiko.
Dikediaman Ny, Celia terlihat seperti ada kekacauan yang dirasakan Minny, minny
mencari Ny. Celia ternyata ada di kamar mandi. N. Celia meminta minny untuk
meninggalkannya sendiri namun tanpa piker panjang Minny mendobrak pintu kamar
mandi tersebut dan menemukan Ny. Celia telah keguguran. Ini untuk ke tiga
kalinya ia kekguran dan menguburnya sendiri dipekarangan rumahnya. Sampai saat
itu pula suaminya tidak tahu sol kehamilan pertama, kedua bahkan ketiga.
Skeeter
mendatangi kerumah Abiee dan dia terkejut meilhat para pembantu wanita negro
pun ada disana dan mereka bersedia membagi cceitanya untuk dibukukan. Sontak
membuat kaget Skeeters. Semua menceritakan pengalaman pahit manisnya penjadi
pembantu keluarga kulit putih. Skeeters masih memikirkan pengasuhnya yang dulu,
dan dia menanyakan kepada ibunya. Hal yang masih tidak bisa diterima adalah
ternyata pembantunya diusir oleh ibu Skeeter yang diminta oleh kawan-kawannya
saat jamuan makan siang dirumah ibu Skeeter. Skeeter berjalan keluar untuk
mencari pengasuhnya namun ibunya langsung berkata bahwa penasuhnya sudah
meninggal.
Buku
The Help rilis dan menjadi sangat laris disetiap took buku, semua orang
membacanya.Skeeter mengirim hasil penjualan yang dibagikan kebeberapa pembantu
yang terlibat dalam buku tersebut. Betapa senangnya mereka saat mengetahui hal
tersebut. Tidak dengan Ny. Hilly yang tau bahwa buku itu dibuat oleh para
pembantu dan Skeeter. Dia sangat marah dirumah skeeter lalu ibu skeeter keluar
Ny. Hilly mencoba mengadu atas perbuatan yang dilakukan oleh skeeter namun Ny.
Hilli malah diabaikan bahkan diusir oleh ibu skeeter. Ibunya justru sangat
bangga dengan apa yang putrinya lakukan.
Minny
bertemu dengan suami Ny. Celia sempat ada kegaduhan karena mengira suami
majikannya akan membunuhnya. Malah suaminya menerima Minny dan mengajak masuk
kerumahnya. Terlihat meja makan dirumah itu penuh dengan makanan ternyata Ny.
Celia memasak untuk Minny.
Berbeda
situasi dengan Aibee, ia justru medapat perlakuan yang tidak adil pasalnya Ny.
Hilly mengadu domba kepada Ny. Leefolk bahwa Aibee mencuri, padahal majikannya
percaya bahwa tidak mungkin Aibee mencuri. Pertengkaran membuat Aibee dipecat
dan Aibee merasa lebih bebas setelah dipecat. Dirinya justru berasalan pension
kepada anak majikannya tersebut.
Dalam
film ini terlihat sangan diskriminasi yang sangat berlebihan, namun meskipun
kulit hitam berusaha tidak melawan mereka mencari jalan agar apa yang mereka
selama ini dapatkan dapat diketahui semua orang. Diskriminasi ini membuat
sebuah perpecahan. Kesabaran, kesetiaan, dll dalam film ini mengajarkan kita
untuk lebih menghargai sesame meskipun memikili perbedaan, bukan berate kita
bisa bebas menghina seseorang bak secara halus maupun kasar. Lebih bijak dalam
bersikap kaena apa yang kita tuai itu yang kita tanam.